Wanita… Semakin Tersembunyi Dirimu Semakin Baik Keadaanmu

 

Ummu Humaid radhiyallaahu ‘anha istri Abu Humaid As-Sa’idi Al-Anshari radhiyallaahu ‘anhu datang kepada Rasulullah Shallallahu’ alaihi wa sallam lalu berkata,

“Wahai Rasulullah, sungguh aku senang shalat berjamaah bersamamu.”

Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa sallam menjawab:

“Sungguh aku tahu bahwa engkau senang shalat berjamaah bersamaku, akan tetapi shalatmu di kamar khususmu lebih baik daripada shalatmu di kamarmu. Dan shalatmu di kamarmu lebih baik daripada shalatmu di rumahmu. Dan shalatmu di rumahmu lebih baik daripada shalatmu di masjid kaummu. Dan shalatmu di masjid kaummu lebih utama bagimu daripada shalatmu di masjidku.”
(HR. Ahmad 6/371. Al- Haitsami berkata, “Rijal hadits ini rijal shahih kecuali Abdullah bin Suwaid, ia di-tsiqah-kan oleh Ibnu Hibban.” Demikian pula yang dikatakan Al-
Hafizh dalam At-Ta’jil. Lihat catatan kaki Musnad Al-Imam Ahmad, 18/424, cet. Darul Hadits, Al-Qahirah)

Demikianlah fitrah penciptaan wanita, mereka dijaga dan di perhatikan keamanan dan kenyamanannya dalam beraktifitas di dalam Islam.

Jika saja para wanita muslimah mau untuk belajar sedikit saja apa yang menjadi bagian dari fitrah penciptaan diri mereka.

Mereka aman di rumah, tersembunyi dan dipenuhi segala kebutuhannya.

Mereka aman dari rasa was-was dan rasa takut di luar rumahnya, saat mereka jauh dari dari perlindungan mahromnya.

Mereka aman dari apa yang dinamakan pelecehan dan kekerasan kepada wanita.

Mereka terjaga kebersihan fisik dan jiwanya.

Dengan tetap tersembunyi di balik tembok-tembok rumah mereka.

Jika masalah shalat saja yang merupakan kewajiban dan merupakan ibadah yang besar keutamaannya seorang wanita diperintahkan untuk tersembunyi.

Lalu apalagi masalah dunia?

Namun masih banyak wanita-wanita muslimah yang “HAUS” untuk tampil dan terlihat oleh lelaki, menampakkan murahnya harga mereka, bisa dinikmati siapa saja yang memandangnya.

Bahkan mereka menyodorkan diri, mengajukan diri untuk dinikmati dengan memajang foto-foto mereka.

Jika engkau memajang dirimu, maka jangan menyalahkan orang lain saat dia menawar hargamu, jangan salahkan orang lain yang menganggumu.

Belum lagi ada ummahat yang sudah berhijab dengan baik dan bercadar lalu memfoto dirinya dan memajangnya…

Apa ingin ditawar juga?

Lebih parah lagi kalau suaminya yang memfotonya atau mengizinkan kelakuan liar istrinya.

Dimana akal kalian?

Buang jauh-jauh foto kalian, hapus dan musnahkan saja, demi Allaah semua itu tidak ada manfaatnya.

Engkau hanya akan menjadi bala tentara syaithon dalam menyimpangkan manusia.

Wallaahu a’lam.
Allaahul musta’an.

[Al Akh Andi Abu Hudzaifah Najwa]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.